Transmadura.com Sumenep —
Ketua DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, lancarnya Kunjungan Kerja (Kungker) Anggota DPRD karena ditalangi. Buktinya, Herman Dali Kusuma Ketua DPRD mengaku bahwa biaya kungker ditalanginya hingga mencapai 600 juta, hingga Rp 800juta.
Menurutnya, biaya talangan kungker tersebut berlangsung selama kurang lebih 2,5 tahun terakhir.
“Kadang mencapai Rp600 juta dan kadang tidak sampai,” kata Herman Dali Kusuma, Ketua DPRD Sumenep waktu ditemui diruang kerjanya. Selasa 30/05/2017.
Dikatakan, dana talangan itu merupakan dana pribadi yang diambil dari kekayaannya sendiri. Secara aturan kata Herman, pembeberian dana talangan diperbolehkan, karena bersumberkan dari dana pribadi.
Dengan demikian, dampak dari pemeberian dana itu pihaknya sering berseteru dengan keluarganya. “Ini bukan karena politisi melainkan karena panggilan jiwa. Harapannya semua agenda kedewanan jalan semua,” jelasnya.
Sementara anggaran kunker yang disediakan oleh pemerintah baru bisa dicairkan setelah surat pertanggungjawaban (SPj) selesai. “Intinya kalau SPj sudah selesai ya anggaran baru bisa dicairkan,” jelasnya.
Direktur Sumenep Independen (SI) Syahrul Gunawan mempertanyakan kekayaan Ketua DPRD Sumenep itu. Pasalnya, gaji sebagai anggota dewan setiap bulan tidak mungkin mencapai Rp20 juta setiap bulan.
“Setahu saya gaji Angggota DPRD Sumenep hanya sekitar Rp16 jutaan ini,” katanya.
Ia mengatakan, dirinya tidak akan berburuk sangka. Karena saat ini dirinya tidak mengetahui aktifitas H Herman Dali Kusuma selain menjadi Ketua DPRD Sumenep. “Kami harap adanya kebijakan itu berdampak kepada kinerja dewan kedepan. Sehingga tidak hanya terkesan selalu jalan-jalan dengan bermodus kunker seperti yang selama ini terjadi,” tegasnya. (Asm/hy)