banner 728x90
Tak Berkategori  

Penutupan Paksa Objek Wisata di Pamekasan Ricuh, Jurnalis Jadi Sasaran “Amukan”


PAMEKASAN, (TransMadura.com) –
Aksi ratusan massa penutupan paksa objek wisata Kedai Bukit Bintang di Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur berakhir ricuh, Senin (05/10/2020).

Aksi tersebut, mereka yang tergabung dari Tokoh masyarakat, dan warga sekitar melakukan penutupan, menolak adanya tempat wisata Kedai Bukit Bintang.

banner 728x90

Namun, aksi menuai ricuh hingga salah satu jurnalis saat melakukan peliputan menjadi sasaran amukan massa para aksi tersebut.

“Saat itu saya turun dan mengambil gambar yang dua fasilitas yang rusak dan nama papan di tempat wisata itu kami rekam,” kata Fathur Rosi Waratawan TV.

Sehingga, Pada saat dirinya mengambil rekaman gambar di lokasi itu, jelasnya, tidak ada massa yang ada disekitar, namun tiba tiba ada salah satu orang dari massa yang dengan lantang nada nya mneriakkan dan menghalangi untuk merekam. “Saya dibentak dan dihalangi mengambil dan merekam,” ungkapnya.

“Saya sudah menjelaskan, bahwa wartawan, tapi hal itu ditepisnya dan akibatnya datanglah massa lainnya yang mendekati saya dan saya mengalami tindak kekerasan utung ada TNi bantu,” ucapnya.

Selain itu, dia menjelaskan, perstiwa tersebut menimbulkan aksi tarik menarik. Pada saat aksi tarik menarik sempat ada yang merebut kameranya.

“Ada yang mengambil kamera saya dari arah belakang, dan tak hanya itu bahkan ironisnya ada yang memukuli saya dan mengenai dibagian tubuh saya tepatnya dipinggang saya, ada yang menjambak rambut saya dari belakang bahkan dari arah depanpun ada yang menendang, pada saat itu saya sudah bersama Polisi dan TNI,” tuturnya.

Akibat kejadian tersebut, Rosi mengaku berniat untuk melaporkan tindak kekerasan yang menimpa dirinya disaat melakukan peliputan aksi unras.

“Dari kejadian yang menimpanya, untuk sementara pelaku utamanya saya masih belum tahu identitas nya, namun saya sudah merekam fotonya, jelasnya.

Sementara, Kapolsek Palengaan Iptu Sri Sugiarto membenarkan atas kejadian tindak penganiayaan yang menimpa seorang jurnalis media Indosiar, pihaknya saat itu sempat melerainya dan melakukan pengamanan terhadap jurnalis.

“Saat kami melakukan melerainya, kami memberikan pengertian kepada para massa dan kami melakukan pengamanan hingga sampai keluar dari kerumunan massa,” ngakunya Kapolsek Palengaan.

(H/yl/Red)

banner 336x280

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *