banner 728x90
Tak Berkategori  

Sumenep Zona Kuning Puskesmas Guluk-Guluk Ditutup, Warga Protes


SUMENEP, (TransMadura.com) –
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, Madura,Jawa Timur kabarnya tidak melayani masyarakat.

Hal itu membuat masyarakat terkejut dengan datangnya kabar tersebut. Sebab, pelayanan kesehatan ditutup untuk sementara waktu.

banner 728x90

Kabar ditutupnya puskesmas Guluk Guluk, terungkap dari surat nomor 440/175/435.102.113/2020 tentang pemberitahuan penutupan sementara pelayanan puskesmas, yang ditandatangani Kepala Puskesmas Guluk-guluk
Baharuddin Mutheri kepada Camat.

Dalam suratnya, Puskesmas dilakukan penutupan sementara sejak 19 Juni hingga 02 Juli 2020.
“Ya, ditutup sementara, selama empat belas hari. Sementara pelayanan dialihkan ke Puskesmas terdekat, seperti Ganding atau Pragaan. Ditutup selama 14 hari ke depan,” kata Kepala Puskesmas Guluk-Guluk Baharuddin Mutheri.

Penutupan sementara itu dilakukan, jelas Kapus, lantaran ada beberapa petugas yang reaktif saat dilakukan rapid tes beberapa waktu.
Sehingga, harus dilakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

Baca Juga :   Diduga Skenario Plt Kapus, Bendahara Puskesmas Sapeken Buka Bukaan

“Ada beberapa yang reaktif. Untuk menghindari penyebaran maka dilakukan isolasi mandiri dan ditutup pelayanannya agar tidak menyebar ke masyarakat,” tuturnya.

Dari yang reaktif itu, terang dia, maka dilakukan tes swab untuk memastikan virus yang ada dalam tubuh mereka.

“Semoga hasilnya negatif. Dan, pelayanan bisa dibuka kembali. Kami juga tidak mau bekerja dari rumah. Gak betah juga mas,” ucapnya serius melalui sambungan telpon.

“Penutupan yang kami lakukan sudah kordinasi dengan Dinkes. Kami menjaga masyarakat agar tidak tertular virus. Makanya, kami ambil langkah penutupan mas. Kan semuanya isolasi mandiri selama 14 hari,” kata Kepala Puskesmas Guluk-guluk Baharuddin Mutheri.

Sementara Aktifis LSM GAKI Farid Azziyadi memprotes penutupan puskesmas tersebut. Pihaknya meminta untuk dilakukan evaluasi dan kajian atas kebijakan tersebut.

Baca Juga :   Inovasi Kades Rombiya Timur, Bangun Wisata Sombher Raje Terwujud Sumbang PADes Puluhan Juta

“Kami minta ini dievaluasi. Kami sebagai warga Guluk-Guluk merasa keberatan atas kebijakan tersebut. Sebab, masyarakat dirugikan dalam pelayanan,” katanya.

Puskemas, sambung dia, merupakan jantung pelayanan kesehatan di Kecamatan. Sehingga, kebijakan penutupan sangat naif dan tidak berpihak kepada masyarakat.

“Tak ada hubungannya satu dua orang reaktif, lalu menutup institusinya. Tidak bijak begitu. Apalagi nanti ada yang mau melahirkan dan lainnya,” tuturnya.

Dia menegaskan, pihaknya sangat aneh, jika masih ada penutupan saat ini. Apalagi, saat ini Sumenep sudah masuk zona kuning.

“Ini yang kami pertanyakan. Khawatir ini hanya kebijakan sepihak kapus menutup ini. Kami akan lakukan audensi dengan Komisi IV, Dinkes dan tim Covid 19 ini,” tuturnya.

(Asm/Red)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *