banner 728x90
Tak Berkategori  

Aneh! Pemilihan BPD di Kecamatan Talango Warga Tidak Tau?


SUMENEP, (TransMadura com) –
Pemilihan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, di beberapa desa diduga pemilihan siluman. Pasalnya, pemilihan wakil masyarakat desa seharusnya dilaksanakan secara terbuka, namun faktanya terselubung.

Kabarnya di masyarakat, salah satunya keluhan di Kecamatan Talango, bahwa pelaksanaan pemilihan BPD dilaksanakan tidak secara terbuka.

banner 728x90

“Kami tidak tau kalau ada pemilihan BPD, dan sampai saat ini saya tidak tau siapa yang terpilih dan siapa yang memilih,” kata salah satu warga Desa Cabbiye.

Harusnya, jelasnya, tahapan pelaksanaan Pemilihan BPD dilakukan mengumumkan dengan memampangkan bener ditempat terbuka. Bukan malah warga tidak tau kapan pemilihan dan dimana tempatnya.

“Ini sudah tidak sehat dalam berdemokrasi ada dugaan terselubung,” ungkapnya.

Selain itu, warga Desa Padike, yang namanya minta dirahasiakan, menyayangkan pemilihan BPD juga dilaksanakan tidak sesuai juknis yang ada. Pemilihkan yang terselubung tidak didasari berpihak ke masyarakat, melainkan disinyalir ada kepentingan tertentu.

“Kapan desa mau maju kalau pemilihan wakil masyarakat di desa sudah tidak sehat. Saya tidak tau siapa BPDnya yang terpilih,” ungkapnya.

Baca Juga :   Inovasi Kades Rombiya Timur, Bangun Wisata Sombher Raje Terwujud Sumbang PADes Puluhan Juta

Bahkan, disinyalir dalam pemilihan dilakukan secara ditunjuk. Tidak dilakukan secara pemilihan. “Parah kalau pemilihan dilaksakan secara ditunjuk, oleh orang orang loyalis, mau jadi apa desa,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, pelantikan dan Pengambilan sumpah janji jabatan Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Essang, Kecamatan Talango, Sumenep, Jawa Timur, diduga tidak sah.

Pasalnya, pengambilan sumpah janji jabatan tersebut dari beberapa anggota BPD tidak di hadiri yang sah terpilih, melainkan diwakilkan orang lain.

“Masak pelantikan BPD diwakilkan, ini kan masalah sumpah, harusnya yang bersangkutan langsung yang hadir,” kata Sekdes Essang, Joni Kusnadi, kepada media ini.

Dia memaparkan, dari 9 orang anggota BPD terpilih yang hadir pada pelantikan diwakilkan saat itu, yang seharusnya hadir, yakni, Hj. Iyat, diwakilkan Wiwik, dengan alasan ada di jakarta. Marida Anggota terpilih di wakilkan Iksan tak lain adalah suaminya, dengan alasan sakit.

Sementara, ketujuh anggota yang lain hadir. MATJUHA, Matnawi, Arifin, Ainur Rahman ( Inol ),
Rahmawati, Fauzy, Mukandar. “Pelantikan itu saya anggap sudah tidak sah, karena sumpah itu tidak bisa diwakilkan,” ungkapnya.

Baca Juga :   Diduga Skenario Plt Kapus, Bendahara Puskesmas Sapeken Buka Bukaan

Ketua Panitia Pemilihan BPD, Desa Essang, Ridwan, membantah dalam pelantikan dan pengambilan sumpah janji jabatan diwakilkan. “Itu tidak benar, informasi dari siapa itu, tidak benar, biar tak kroscek dulu,” dalihnya dengan singkat saat dihubungi lewat selulernya.

Camat Talango, Mulyadi mengaku, semua anggota BPD saat pelantikan hadir semua, dan itu sudah dianggap sah. “Saya me ganganggap itu sudah sah,” ucapnya.

Persoalan anggota yang hadir diwakilkan, dia menyuruh klarifikasi kepada ketua panitia pemilihan BPD. “Silahkan klarifikasi saja kepada panitia kalau dengan itu, kami hanya melantik,” ungkapnya.

Sebab, pihak kecamatan hanya menerima usulan dari panitia daftar anggota BPD terpilih dan tidak mungkin ngecek satu per satu. “Kami hanya menerima usulan saja, tidak mungkin tau wajah satu persatu,” jelasnya.

Sehingga, tegas Camat, kalau pelantikan itu benar diwakilkan, maka akan dilakukan pelantikan ulang. “Yang tidak ikut pelantikan akan dilantik lagi tidak masalah,” tukasnya.

(Asm/Red)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *