SUMENEP, (TransMadura.com) – Pekerjaan rehap kelas di SMPN I Gayam, Pulau Sapudi, Sumenep, Madura, Jawa Timur mulai disoal. Pasalnya, pekerjaannya diduga tidak sesuai bestek yang ada.
Indikasi pelangaran itu, rekanan tidak memasang papan nama sehingga masyarakat kesulitan untuk melakukan pengawasan. Sehingga pekerjaan itu terkesan disembunyikan.
“Ya bagaimana mau melakukan pengawasan kalau papan proyeknya saja tidak ada. Tidak salah jika sebagian warga menilai itu merupakan proyek siluman. Karena memang tidak tahu, siapa yang mengerjakan dan berapa anggarannya,” kata Sanusi, salah satu aktivis asal Pulau Sapudi itu.
Selain itu kata dia saat pekerjaan berlangsung tidak ada petugas konsultan pengawas yang melakukan pengawasan. Hal itu kata dia bisa memicu pihak pelaksana asal-asalan mengerjakan proyek tersebut.
“Siapa yang bisa menjamin pekerjaan sesuai dengan bestek jika tim pengawasnya ada di daratan. Ini kan sama halnya pengawas membuka ruang agar pekerjaan itu tidak sesuai dengan bestek yang ada,” jelasnya.
Bahkan kata dia, saat dirinya menanyakan RAB pekerjaan kepada Darman selaku penggungjawab terkesan disembunyikan. “Malah saya disuruh ke Dinas Pendidikan. Ini kan lucu,” ujarnya.
Selain itu kata dia, pelanggaran lain terdapat pada pemasangan genting, genting yang dipakai terlihat seperti genting bekas. “Amatan sementara begitu, tapi jika itu benar sudah jelas salah, karena yang namanya rehap pasti semuanya baru,” tegasnya.
Hingga berita ini ditulis Kepala SMPN I Gayam DRA. Rushidayatillah, MM belum bisa merespon saat dihubungi melalui sambungan telepon selulernya walau kedengaran aktif. (Fero/Red)
