SUMENEP, (TransMadura.com) – Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena dapat menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi baik padi, jagung, kedelai maupun tanaman lainnya. Senin, (14/1/2019).
Guna untuk mengantisipasi hal tersebut peran Bintara Pembina Desa (Babinsa) sangat diperlukan untuk ikut serta terjun langsung dalam melakukan pendampingan. Babinsa merupakan salah satu penggerak bagi para petani (pelaku utama) dan Kelompok Tani (Poktan).
Seperti terlihat dilapangan, pada kesempatan kali ini, kegiatan upaya khusus (Upsus) peningkatan produksi padi yang dilaksanakan Babinsa Serda Moh.Patis dilahan milik Bapak Sahri yang bertempat di Desa Guluk Guluk Kecamatan Guluk Guluk Kabupaten Sumenep. Madura-Jawa Timur.
Dikatakan oleh Serda Moh.Patis bahwasnya, banyak faktor yang dapat mempengaruhi produksi atau hasil panen dan untuk menhindari hal tersebut maka Babinsa melakukan langkah di antaranya pendampingan dan pengawalan yang disebut Upsus (Upaya Khusus) guna menindaklanjuti peningkatan produksi padi.
“Peran Babinsa disini dalam Upaya Khusus (Upsus) guna meningkatkan terutama produksi padi adalah sebagai Komunikator, Fasilitator, Advisor, Motivator, Edukator, Organisatordan Dinamisator yaitu melalui Pengawalan dan pendampingan pertanian dengan petani atau jelompok tani (Poktan),” ungkapnya.
Menurut Danramil 0827/07 Kapten Sapto Waluyo, dilihat dari sudut pandang secara umum bahwa Padi merupakan salah satu Komoditi utama selain Jagung dan Kedelai yang menjadi pioritas utama Pemerintah.
“Disamping itu juga, padi merupakan komoditi tanaman pangan yang memiliki peranan pokok sebagai pemenuh kebutuhan pangan, pakan dan industri dalam negeri yang setiap tahunnya cenderung meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan berkembangnya industri pangan sehingga dari sisi Ketahanan Pangan Nasional fungsinya menjadi amat Penting dan Strategis,” pungkas Danramil. (Ratman/Red)
