banner 728x90
Tak Berkategori  

Kurang Promosi, Festival “Sape Sonok” Gagal Memikat Para Wisatawan


SUMENEP, (TransMadura.com) –
Sumenep memiliki potensi wisata yang luar biasa dan kaya dengan ragam budaya. Salah satunya sape sonok yang digelar festival tingkat kabupaten tahun 2018 dilapangan giling, Kecamatan Kota, Sumenep, Madura, Jawa Timur, sabtu, (13/10/2018).

Namun, Bupati Sumenep, A Busyro Karim, pada pembukaan festival sape sonok dalam sabutannya kelihatan murka, pasalnya, Festival itu dinilai gagal memikat para wisatawan untuk hadir dalam acara tersebut.

banner 728x90

“Jika targetnya bagaimana menghadirkan wisatawan dengan pelaksanaan Sapi Sonok, ini belum berhasil,” kata Bupati Sumenep, A. Busyro Karim serius, saat menyampaikan sambutan.

Dari hasil kosultasi dengan pakar wisata, kata mantan DPRD Ini, sumenep memiliki wisata luar biasa. Akan tetapi sumenep kalah sektor promosi wisata yang ada.

“Promosi inilah yang harus diseriusi agar seluruh wisata di ujung timur pulau Madura ini bisa dikenal dikancah nasional maupun internasioanal, sebab sumenep potensi wisata luar biasa. bahkan lebih dari Banyuwangi, tetapi kalahnya Sumenep tidak mampu mempromosikan potensi yang ada, di tingkat nasional bahkan internasional,” ungkapnya.

Baca Juga :   Satpol PP Sumenep Bangun Kolaborasi Lintas Lembaga, Dorong Penegakan Cukai yang Transparan dan Efektif

Lanjut Busyro, sapi Sonok tanpa event pun sebenarnya sudah bisa berjalan, mengapa harus masuk dalam agenda tingkat Kabupaten? Karena pemerintah setempat menginginkan ada nilai ekonomis lebih melalui pengunjung luar daerah yang datang bagi masyarakat setempat.

“Di tingkat kecamatan, sudah biasa diselenggarakan sapi sonok, sebelum ada agenda visit 2018 Sapi Sonok sudah berjalan. Tetapi dengan adanya event visit diharapkan para wisatawan bisa masuk ke Sumenep, sehingga ada nilai ekonomis lebih untuk masyarakat Sumenep sendiri,” sambung suami Nurfitriana ini.

Bahkan, tidak adanya baliho maupun spanduk sebagai sarana promosi dan informasi event Festival Keraton di beberapa titik strategis di bumi Sumekar, menjadi tamparan keras dari politisi senior Patai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini kepada Diskominfo, Disbudparpora dan Humas Pemkab setempat.

Dikatakan Busyro, ketika turun dari pesawat, tidak ada sama sekali misalnya katanya ada Festival Keraton, baik spanduk ataupun baliho terkait Festival Keraton dalam.” Demikian ini yang sampai sekarang menjadi kendala tersendiri di Pemerintah Sumenep, yang begini ini selalu terlambat. Akhirnya yang datang hanya yang punya sapi, orang yang hobi terhadap sapi, tapi dari Jakarta tidak ada yang datang, dari Jogya misalnya tidak ada, untuk melihat Festival Sapi Sonok,” urai orang nomor satu di Sumenep ini.

Baca Juga :   Satpol PP Sumenep Bangun Kolaborasi Lintas Lembaga, Dorong Penegakan Cukai yang Transparan dan Efektif

Ditambahkan, bagaimana wisatawan bisa ke Sumenep, bahwa hari ini ada pertunjukan Sapi Sonok, kalau orang belum tahu dan mengenal tentang Sapi Sonok ini. Di era digital, lanjut Busyro, jika ada kemauan dan kerja profesional dari Diskominfo, Disbudparpora dan Humas Pemkab setempat, pasti hal demikian tidak terjadi.

“Semoga setelah ini ada peningkatan, ini PR kita semua untuk terus mempromosikan Sumenep, dengan dunia digital yang penting ada kemauan dan profesional,” pungkasnya.

Sementara, jadwal semula, Festival Sapi Sonok terselenggara lebih awal, mengacu pada kalender event visit Sumenep 2018. Festival tingkat Kabupaten ini dijadwalkan, masih Minggu (21/10/2018) atau dua pekan lagi. (Red)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *