SUMENEP, (TransMadura.com) –
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tonduk II, Kecamatan Raas, Sumenep, Madura, Jawa Timur, diduga markup/pengelembungan Siswa terkait Penerima Dana BOS (Bantuan Oprasional Siswa).
“Kami kirim surat ke Kepsek Sekolah SDN Tonduk II, Senin tanggal 24 September 2018 dengan nomor surat 01/LSM GASAK/IX/2018, bermaksud akan menanyakan data siswa (nama-nama siswa) SDN Tonduk II sekaligus kami mohon salinan copy data jumlah nama-nama siswa tersebut,” kata Ketua LSM Gasak (Gerakan Aktifis Sumenep Anti Korupsi) Kabupaten Sumenep, Hendri Kurniawan. Senin (24/9/2018).
Menurutnya, dugaan tersebut, pasalnya, pada hari Jumat, 21 September 2018 kami telah mengetahui bahwa keberadaan SDN Tonduk II terdapat 3 ruangan kelas yang ditempati siswa dalam belajar mengajar, sesuai data Peserta Didik (PD) sebanyak 131 orang siswa.
“Ini bertolak belakang dengan yang kami sampaikan, Gedung Sekolah SDN Tonduk II hanya ada 3 ruang kelas yang dipakai, sedangkan jumlah siswa 131. Walaupun ada gedung yang lain, tapi kondisi tidak dipakai, sangat tidak.masuk akal,” ungkapnya.
Hal demikian, LSM Gasak akan tanyakan sekaligus meminta salinan copy jumlah data nama-nama siswa, sebab, dikhawatirkan ada penggelembungan jumlah siswa terhadap pengajuan dana BOS.
“Ini untuk mengetahui kebenarannya atas dugaan ketidak singkronan jumlah siswa dengan kondisi gedung bangunan sekolah yang hanya ada 3 ruang kelas, kami mengirim surat tujuan Kepala SDN Tonduk II, untuk mensinkronkan dugaan kuat kami,” tandasnya.
Kepala Sekolah SDN Tonduk II, Jakfar, saat mau dikonfirmasi melalui telepon genggamnya terdengar suara mengaku tidak ada, namun terdengar mengaku orang lain, saya bernama Paong. ” Orangnya tidak ada,” ngakunya. (Red)


