PAMEKASAN,(Transmadura.com) — Gejolak terus menerus terjadi di internal pengurus HMI Cabang Pamekasan atas singpangsiur dana hibah anggaran 2017 yang terindikasi di selewengakan oleh Ketum HMI Cabang Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Pasalnya, munculnya persoalan di internal tidak ada transparansi antar sesama pengurus, Senin (22/01/2018).
Hal ini di sampaikan oleh Kanda Malik selaku Kabid PA, bahwa penurunan dana hibah itu tidak ada tranparansi kepada pengurus dan dana LkII itu ada sumbangan dari beberapa alumi (KAHMI) .
” Untuk dana hibah, dengan guyonan dana bakpao, itu saya tidak tau, karena ketum tidak ada bentuk transparansi kemudian di acara LkII masih minos sekitar 15juta, dan itu juga ada sumbangan KAHMI yang menutupi kekurangan hal tersebut”. Tuturnya.
Nurahmat, saat di konfirmasi via WA oleh media Transmadura.Com menyampaikan, bahwa selama Stainata mengadakan acara seperti Maperca, bahkan Lk1 pun HMI Cabang Pamekasan tidak pernah nyumbang biaya apapun, itu berkat hasil sumbangan temen-temen serta sumbangan KAHMI.
“Jadi sangat tidak etis bantahan ketua umum HMI Cabang Pamekasan, karena saya selaku kader HMI kecewa, sebab dari acara yang saya gelar seperti Lk1 kemaren, HMI Cab. Pamekasan tidak nyumbang serupiahpun, ini kalau di biarkan sangat merugikan organisasi, khususnya HMI, kemudian HMI Cab Pamekasan Sudah menyalahi konstitusi tidak melaksanakan konfercab”. Kecewa Ketum komisariat Stainata Sampang.
Sedangkan adzim kader yang di skorsing saat di konfirmasi oleh media Transmadura.Com juga menyampaikan akan terus akan mengawal persoalan dana hibah anggaran 2017 agar nama baik HMI kab. Pamekasan tidak tercoreng, kemudian itu dari pembangunan Cabang, sudaha ada motor dari KAMI.
” Sampai kapanpun saya akan tetap mengawal dana hibah ini hingga proses hukum karna ini sangat merugikan dan mencemarkan HMI Cabang Pamekasan, entah apapun alasannya ketum cabang sampai saat ini, yang selalu memanggap bahwa dana hibah ini dialokasikan ke LKII ,LKK dan pembangunan cabang itu sendiri, sedangkan itu sudah menyalahi aturan walaupun demikian, akan tetapi setelah saya konfermasi kepada beberapa pengurus cabang sampai saat ini mereka tidak tau menau soal danah hibah, bahkan dana LKII, LKK dan pembangunan cabangan itu sudah ada donaturnya dari alumni (KAHMI) ” tegasnya.
Sementara adzim menambhkan sangat tidak masuk akal pengakuan ketum HMI Can. Pamekasan karna dana hibah itu turun di akhir bulan desember.
” Yang paling sulit masuk akal karna dana hibah turunnya tahun 2017, akhir bulan desember, Pengakuan ketum cabang, dalam SPJ nya ke bakesbangpol hanya sebagai pengganti dari dana LKIIdan lkk yang dilaksanakan jauh sebelum dana hibah turun. Akan tetapi ketum mengatakan sudah ada kesepakatan dengan pihak BAKESBANGPOL “. Tutupnya adzim Via WA. (Basri/red)