SUMENEP, (TransMadura.com) — Jalan raya PU Perbatasan Kecamatan Kota – Kecamatan Manding tepatnya Desa Kebunan dan Desa Lalangon ditanami pisang oleh warga. Pasalnya, jalan tersebut, rusak berlubang cukup dalam mengakibatkan sering terjadi kecelakaan.
“Ini inisiatif masyarakat dengan tanam pisang dijalan berlubang itu, kemarin kecelakaan sepeda motor dua sekaligus karena terperosok lubang jalan,” kata Misrawi warga setempat, selasa (9/1/2018)
Menurutnya, warga sekitar merasa terganggu seringnya terjadi kecelakaan, akibat lubang yang sangat membahayakan itu, terkesan tidak ada kepedulian dari pemerintah.
“Seharusnya walaupun ini jalan provinsi, pemerintah setempat khususnya Dinas PU Binamarga Sumenep ngambil inisiatif dengan tambal sulam dulu, ini masalah nyawa mas. Tidak harus nunggu perbaikan dari provinsi,yang memakai kan masyarakat sumenep,” ungkapnya.
Misrawi memaparkan, dengan tanam pisang ini, mungkin pemerintah bisa buka mata kalau jalan ini berlubang sangat membahayakan pengendara.
“Kalau tetap tidak dihiraukan maka kami masyarakat akan turun jalan protes ketidak pedulian pemerintah,”tegasnya.
Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan, bahwa jalan pantura itu masuk kewenangan Provinsi, bukan kewenangan kabupaten. “Tapi tetap diupayakan bagaimana jalan itu diperbaiki,” katanya, minggu (7/1/2017).
Orang nomor dua dilingkungan kabupaten Sumenep itu menjelaskan, biar tidak tambah lagi korban, upaya itu tetap akan dilakukan. Kalaupun Pemerintah kabupaten yang mau memperbaiki harus mintak izin dulu ke provinsi.
“Kami akan mengupayakan koordinasikan dengan Dinas PU. Binamarga Sumenep, juga dengan pihak provinsi supaya di izinkan pemerintah kabupaten sendiri untuk melakukan pekerjaan tambal sulam, ini harus diperhatikan, karena menyangkut keselamatan pengguna jalan,” ungkapnya. (Asm)