banner 728x90
Tak Berkategori  

Covid-19 Berdampak, Polres Sumenep Bantu Sembako ke Warga Miskin di Manding


SUMENEP, (TransMadura.com) – Situasi darurat Covid-19 atau Virus Corona yang sedang melanda di negeri indonesia, sangat berdampak pada ekonomi masyarakat. Pasalnya, sejak pemerintah dalam penerapan social distance measure, merujuk pada tujuan untuk mencegah orang sakit melakukan kontak dengan orang lain dalam jarak dekat, untuk mengurangi penularan virus corona dari orang ke orang.

Namun, timĀ  Satuan Reserse Kriminal (Satrekrim) Polres Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus berupaya, membantu kesulitan masyarakat miskin. kali ini dipimpin langsung oleh Kepala Satreskrim menyerahkan bantuan berupa Sembako dan alat lainnya ke rumah warga miskin benama Suna’am di Desa Lalangon, Kecamatan Manding, Senin, (30/3/2020)

banner 728x90

Mereka memberi bantuan berupa kasur Spring Bed, beras premium, indomei.untuk meringankan beban yang saat ini,dampak covid-19, pendapatan ekonomi masyarakat mulai berkurang.

Kasat Reskrim Polres Sumenep, AKP. OSCAR STEFANUS SETJO, S.H., S.I.K, mengatakan, saat ini satrekrim polres sumenep, terus berupaya membantu masyarakat yang kesulitan bagi orang yang kurang mampu.

Baca Juga :   Diduga Skenario Plt Kapus, Bendahara Puskesmas Sapeken Buka Bukaan

“Ada orang tua di Desa Lalangon keadaan rumahnya sudah tidak layak huni, tidurnyapun di bambu, Kami beri bantuan berupa sembako,” katanya.

Oscar mejelaskan, tetap akan terus berupaya membantu bagi orang miskin yang lain. sehingga bisa memberi dan meringankan beban hihupnya. “Kami terus akan membantu, kalau bisa tiap minggu bisa memberi bantuan kepada yang lain,” ungkapnya.

Kakek tua, Suna’am, mengucapkan terimakasih kepada kasatreskrim polres sumenep, yang telah membantunya. “Saya tidak menyangka dapat bantuan dari polres, dan sangat kami harapkan, semoga dapat ganti rizki yang lebih besar. karena terus terang selama ada virus itu pendapatan saya sudah berkurang,” tuturnya.

Bahkan, dia menceritakan, penghasilannya setiap harinya, yang berjualan sirih ke pasar hanya mendapatkan keuntungan 30 ribu.
“Saya keseharian hanya berjualan sirih ke pasar anom, tiap harinya hanya dapat keuntungan 30 ribu. itupun kalau laku,” ungkapnya.

Suna’am (78) yang tinggal di Dusun Lalangon, Desa Lalangon, Kecamatan Manding, menceritakan, hidupnya tinggal bersama istrinya. mereka tinggal di rumah tidak layak huni, dengan rumah kedek (bambu) yang kesehariannya hanya menjual sirih ke pasar berpenghasilan 30 ribu, untuk dapat menyabung hidupnya.

Baca Juga :   Bendahara Puskesmas Sapeken Relakan Lepas Jabatan, Dipaksa Mundur?

Bahkan, Kakek tua itu, selama ini luput dari bantuan program pemerintah. “Kami hidup dengan istri, yang hanya jadi tukang pijit, itupun kalau ada yang mau pijit,” tuturnya.

Bahkan, Suna’am menjelaskan, selama ini luput dari pendataan pemerintah untuk dapat bantuan. “Saya luput dari bantuan pemerintah, apakah mamang tidak didata, kan sampean tau sendiri keadaan saya,” keluhnya.

Dia juga berharap kepada pemerintah agar bisa dapat bantuan yang seharusnya mereka terima, sebab bantuan itu bisa mengurangi beban hidupnya yang selama ini serba kekurangan. “Mudah mudahan pemerintah masih memikirkan saya, untung polres masih bisa berbagi memberi bantuan, bisa untuk bekal bulan puasa ini,” tukasnya.

(Red)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *