BANGKALAN, (TransMadura.com) –
Wakil Bupati Bangkalan, Madura, Jawa Timur, sebut kuota sebanyak 297 CPNS tersebut dinilai masih kurang. Pasalnya, kekurangan yang paling banyak adalah tenaga medis.
“Yang paling banyak kekurangan itu di tenaga pendidikan dan tenaga medis,” kata wakil bupati bangkalan, Drs Mohni.
Dia memaparkan, hal itu untuk mensiasati kekurangan di dua formasi tersebut, seyogyanya Pemerintah Kabupaten, harus mengambil kebijakan guna menutupi kebutuhan. “Sebentar lagi di 2021 banyak yang pensiun,” ungkapnya.
Sementara, Ribuan peserta yang ikut tes seleksi kompetensi dasar (SKD) memadati gedung Balai Diklat di Jalan Soekarno Hata, Kabupaten Bangkalan, Selasa (18/02/20).
Tahun 2020, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, dalam seleksi nasional calon pegawai negeri sipil (CPNS) mendapatkan kuota sebayak 297, yang di bagi menjadi tiga formasi, yakni, formasi tenaga pendidikan sebayak 196, tenaga umum 65, sementara 36 sisanya mengisi bidang kesehatan.
Hal itu disampaikan Plt kepala badan kepegawaian dan pengembangan sumberdaya aparatur (BKPSDA) Bangkalan Ishaq Sudibyo.
Sudibyo memaparkan, SKD merupakan tahap awal yang harus dilalui peserta CPNS, “selanjutnya ada tes seleksi kompetensi bidang (SKB),” jelasnya.
Pria yang kerap di panggil Yoyok itu, seleksi nasional CPNS tahun ini masih belum mampu mencukupi kebutuhan aparatur sipil negara di Kabupaten Bangkalan. “ASN kita sekitar tujuh ribuan, masih kurang,” bebernya.
(Mid/Red)