SUMENEP, (TransMadura.com) – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan aksi demonstrasi di Kampus Universi Wiraraja (Unija) Sumenep, Madura, Jawa Timur, Selasa, 2 September 2018.
Aksi tersebut merupakan bentuk klimaks mahasiswa atas kekecewaan mereka pada tindakan yang dilakukan oleh oknum dosen Fakultas Hukum Unija, inisial S yang ditengarai telah melecehkan PMII beberapa waktu lalu.
“Kami minta harus meminta maaf di depan media dan juga Unija memberikan tindakan tegas berupa pemecatan kepada yang bersangkutan,” kata salah satu orator, Sutrisno.
Menurutnya peristiwa itu berawal pada Jum’at, 28 September 2018 salah satu mahasiswa bernama Aisyah yang juga kader PMII bermaksud meminta dokumentasi dan menyerahkan laporan pertanggungjawaban (LPJ) kegiatan mahasiswa kepada dosen itu.
Namun, dosen tersebut tidak memberikan dokumen malah berkata kasar. “Saat itu dia melecehkan PMII. Dia bilang, ‘cuma dosen Fakultas Hukum yang tidak dikasih nasi. Aku tau Ketuanya PMII. Aku tau PMII senang ke uang. Silahkan panggil senior-seniornya. Aku tidak pernah takut sama seniornya’. Kata dia dengan Bahasa Madura,” kata Sutrisno menirukan ucapan salah satu dosen pada salah satu kader PMII.
Saat orasi berlangsung, pihak universitas yang diwakili Pembantu Rektor III Unija, Dedy Arfiyanto menemui mereka dengan tujuan memberikan penjelasan. Tetapi, tidak diberi kesempatan dan mahasiswa langsung meninggalkan lokasi aksi.
“Ya bagainapun mereka adalah mahasiswa Unija. Kampus punya Dewan Kehormatan Dosen. Ketika mereka mengatasnamakan sivitas akademika, baik dosen maupun mahasiswa punya hak untuk mengadukannya. Silahkan diadukan,” katanya.
Selain berorasi mahasiswa juga menggelar istighosah yang dipimpin oleh satu orang. Namun, aksi tersebut tidak sampai mengganggu kegiatan perkuliahan di Unija. (Asm/Red)