banner 728x90
Tak Berkategori  

Nyai Muna Warga Kecamatan Dungkek Butuh Uluran Tangan Hidup Sebatangkara


SUMENEP, (TransMadura.com) —
Nyai Riya Muna warga Dusun Guwa, Desa Jadung, Kecamatan Dungkek, Sumenep, Madura, Jawa Timur, hidupnya sangat memprihatinkan sudah enam bulan terlentang dalam keadaan sakit di dalam Gubuk reot yang tidak layak huni.

Sangat menyedihkan nenek ini memilih sendiri sejak masih muda hidup miskin dalam serba kekurangan dirumah gubuk kecil.

banner 728x90

Bahkan, dalam kondisi sakit – sakitan keseharian makanpun menunggu belas kasihan dari tetangga untuk memberi makan. Namun, selama hidupnya yang serba kekurangan tidak pernah ada sentuhan bantuan dari pemerintah.

H. Faizin selaku tokoh masyarakat juga tetangga Nyi Muna memaparkan, kehidupan Nyi Muna memang sangat memprihatinkan, dan tidak pernah dapat sentuhan bantuan dari pemerintah.

Baca Juga :   Diduga Skenario Plt Kapus, Bendahara Puskesmas Sapeken Buka Bukaan

“Saat ini Nyi Muna hanya pasrah berbaring, sebab untuk pergi berobat tidak punya biaya apa-apa. Beruntung sebagian tetangganya masih ada yang peduli. Memberi makan dan minum” katanya. Rabu, (10/01/18).

Diceritakan, bahwa meskipun ia memiliki anak perempuan, namun setelah menikah anaknya pergi mengikuti suaminya. Sehingga nenek yang sudah berumur 68 tahun itu tidak ada yang mengurusnya.

Rumah yang terbuat dari perpaduan kayu dan bambu itu menjadi tempat sang nenek menghabiskan waktu sakitnya. Karena kondisinya yang semakin hari semakin parah hanya menjadi keprihatinan tetangga sekitarnya.

“Bahkan sekarang untuk makan nasi saja sudah tidak masuk, dan sulit bergerak karena kondisinya semakin parah” jelasnya.

Baca Juga :   Bendahara Puskesmas Sapeken Relakan Lepas Jabatan, Dipaksa Mundur?

Ia berharap ada perhatian serius dari pihak pemerintah untuk mengurus warga miskin sebagaimana yang dialami Nyai Muna. Sebab, tak jarang ada bantuan bagi warga miskin, namun sayang nenek ini selalu terlewatkan.

“Ia selama ini tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah, seperti bantuan melalui Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)”. Pungkasnya. (San/red)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *