SUMENEP, (Transmadura.com) – Jagung merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok.
Diwilayah Madura-Sumenep khususny di Desa Langsar, Dusun Langsar Daja, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, budidaya tanaman Jagung masih tetap dilestarikan. Ibu Juleha salah satu warga binaan Kopda Ach. Santoso, pagi ini bersama Babinsa melaksankan perawatan tanaman Jagungnya yang baru ditanam satu minggu yang lalu, berdua terlihat lagi mencabuti rumput disela-sela tanaman jagungnya.
Kopda Ach. Santoso, dalam mendukung Ketahanan Pangan Nasional selalu melaksanakan Pendampingan terhadap para petani di desa binaan. Peran aktif Babinsa Desa Langsat tersebut guna mewujudkan swasembada pangan serta Ketahanan Pangan Nasional. Jum’at, (8/12/2017).
“Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya),” Kata Kopda Santoso.
Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural, jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi. “Imbuhnya”.
Pasiterdim 0827/Sumenep Kapten Inf. Suratman melalui Danramil 06/Saronggi Kapten Inf. Andi Suhandi mengatakan jagung selain sebagai bahan pangan dan bahan baku pakan, saat ini jagung juga dijadikan sebagai sumber energi alternatif. Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah menjadi polimer sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik.
“Kata Danramil Saronggi. (Man/red)