SUMENEP, (Transmadura.com) – Kehadiran Babinsa TNI AD bukan sebagai penyuluh pertanian akan tetapi babinsa TNI AD adalah motivator, fasilitator, dinamisator innovator bagi kelompok tani di lapangan.
Keterlibatan Babinsa dalam ketahanan pangan ini bukan baru saat ini saja, sebelumnya sudah dilaksanakan, karena para Babinsa Komando Kewilayahan (Kodim) berperan dalam bidang Ketahanan Pangan, mereka mempunyai kewajiban melaporkan data teritorial yang ada di desa binaannya serta menjaga tetap dalam kondisi yang baik. Sabtu, (25/11/2917).
Berkaitan dengan hal tersebut peran Babinsa sudah mulai dilakukan secara bertahap dan mulai meluas baik dalam cakupan wilayah binaannya maupun kualitas pendampingan di semua wilayah di tanah air, contohnya di kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep,
Serka Ahmad Kusfandi salah satu anggota Babinsa Koramil 0827/13 Rubaru, beliau saat ini sedang membantu Bapak Nasir membajak sawahnya untuk ditanami padi, Bertempat di Desa Kalebengan, Dusun Kalebengan Tengah, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Madura-Jawa Timur.
Lahan sawah milik Bapak Nasir Dusun Kalebengan Tengah, seluas 1 Ha dari keseluruhan lahan sawah kelompok Tani di sekitarnya, pada masa tanam pertama dan tidak bisa melaksanakan tanam padi secara serentak di sebabkan tidak ada saluran irigasi, sawah ini merupakan sawah tadah hujan untuk pengairan dibantu sumur pantek.
Di sana Babinsa membantu kelompok tani yang masih membajak sawah secara tradisional. Babinsa membantu para petani dengan tenaganya untuk menarik sapi dan membajak lahan sawah, sebelum ditananami.
Nyingkal (bahasa Jawa), atau membajak sawah dengan alat tradisional yang ditarik atau digeret oleh satu atau dua ekor sapi atau kerbau memang masih dilakukan oleh sebagian petani di wilayah Kabupaten Sumenep. (Man/red)
