banner 728x90

Pelaku Pembunuhan Siswa MTsN Ketangkap Diakhiri Hidupnya


SUMENEP, (Transmadura.com) —
Pelaku pembunuhan yang direncanakan terhadap korban Alisa Hariyani (14) Siswa MTs Negri 2 Sumenep ketangkap dan hidupnya di akhiri dengan peluru panas.

Didik Sugiyanto (20) warga Disun Gowa, Desa Manding Timur, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, ditangkap disebuah kamar kost Kelurahan Kenanga, Kecamatan Cipondo, Kabupaten Tangerang, Banten setelah membunuh Alisa Hariyani (14) warga Jalan Merpati Gg. IV RT : 02 / RW : 08 Desa Pamolokan Kecamatan Kota itu menghembuskan nafasnya Ahad, 22 Oktober 2017 malam di RSUD Dr Moh Anwar Sumenep.

banner 728x90

Peristiwa pembunahan terjadi pada Sabtu tanggal 21 Oktober 2017, sekira pukul 16.00 s/d 17.00 wib disebuah tegalan, tepatnya sebelah barat pasar barisan, masuk wilayah Desa Mantajun Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep, korban Alisa Hariyani (14) Siswa MTs Negri 2 Sumenep, ditemukan sedang tergeletak berlumuran darah.

Awal terjadinya rencana pelaku untuk merencanakan pembunuhan terhadap korban, merasa malu dengan tetangga sekitar, karena rumah pelaku pernah digunakan oleh korban untuk melakukan hubungan badan dengan pacarnya.

Baca Juga :   Diduga Narkotika Jenis Sabu Berat 35 Kg Ditemukan di Perairan Masalembu

Kapolres Sumenep AKBP H Joseph Ananta Pinora mengatakan, sebelum terjadi pembunuhan korban sempat berkomonikasi dengan pelaku atas nama Didik Sugianto (20). Pelaku ini merupakan warga Dusun Guwa RT Desa Manding Timur Kecamatan Manding.

Sabtu, 21 Oktober 2017 Alisa sapaan akbrapnya korban diminta untuk datang ke salah satu rumah kos di Sumenep oleh pelaku. Setelah itu pelaku dan korban mengajak perki ke suatu tempat yang korban tidak mengetahui. Saat itu pelaku dengan korban menggunakan motor milik Alisa.

Sesampainya di tegalan tepatnya di sebelah barat pasar barisan, Desa Mantajun Kecamatan Dasuk, pelaku mengatakan jika jalan yang dilalui merupakan jalan buntu. Sehingga pelaku turun dan Alisa disuruh untuk menyetir motor yang digunakan. Sementara pelaku memilih untuk membonceng kepada korban.

Tidak lama kemudian, pelaku mengambil celurit yang awalnya diletekan dipinggangnya. Kemudian calurit itu disabetkan ke pinggang korban bagian kanan.

Mengetahui hal itu, korban memilih melompat dari motornya dan menunduk dengan posisi jongkok. Kemudian pelaku kembali menyabetkan/menebaskan celurit ke arah kepala Alisa

Baca Juga :   Bendahara Puskesmas Sapeken Relakan Lepas Jabatan, Dipaksa Mundur?

Namun, Alisa menangkis menggunakan kedua tangannya, sehingga sabetan celurit tersebut mengenai tangan korban. Akibat sabetan itu, lanjut Pinora tangan korban mengalami patah tulang. “Kejadian itu antara pukul 16.00 s/d 17.00 wib,” katanya Pinora sapaan akrabnya Kapolres Sumenep.

Tidak berhenti disitu, aksi brutal pelaku terus dilakukan dengan membacok korban di area kepalanya. Sehingga korban terlentang dengan bersimbah darah.

Karena pelaku menganggap korban sudah meninggal, pelaku meninggalkan Alisa di lokasi dengan mengendarai sepeda motor milik Alisa. “Kemudian malam harinya pelaku pergi ke kota untuk pesta minuman keras. Itu dilakukan untuk menghilangkan jejak aksi mereka,” tegasnya.

Korban baru ditemukan oleh warga keesokan harinya, Ahad, 22 Oktober 2017 sekitar pukul 09.00 Wib. Saat itu korban masih bernyawa meskipun dalam kondisi kritis. Korban dinyatakan meninggal dunia minggu malam setelah mendapatkan perawatan medis di RSUD Dr Moh Anwar. Saat ini pelaku meninggal dunia setelah ditangkap polisi di daerah Banten Jawa Barat. (Asm/irwan)
IMG-20171028-WA0017

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *