Transmadura.com, Sumenep —
Tindankan Ketua DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, Herman Dali Kusuma, dinilai oleh Ketua Umum Front Pemuda Madura (FPM), Asep Irama, itu terlalu berlebihan dalam hal menalangi biaya Kunjungan Kerja (Kungker) Anggota Dewan keluar daerah.
Pasalnya, belakangan ini Politisi PKB itu mengaku sering menalangi anggaran Kunjungan Kerja (Kunker) anggota dewan ke berbagai daerah. karena lambatnya pencairan anggaran. fantastis Anggaran yang dikeluarkan, hingga mencapai Rp 800 juta.
“Kami lihat niatnya Ketua Dewan baik, namun tidak harus dipublikasi. Itu sudah berlebihan karena bisa menimbulkan persepsi nigatif,” katanya, Jum’at, 2 Juni 2017.
Menurutnya, ketika tindakan itu dipublikasi maka memberikan keadaan jika negara seolah – olah tidak mampu’ membiayai kunjungan anggota dewan, sehingga harus ditalangin dulu oleh Ketua DPRD secara pribadi.
Namun, jelas mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bung Karno Jakarta itu, kebiasaan ketua DPRD Sumenep merupakan tindakan yang langka, sepanjang sejarah baru pertamakali dalam Parlemen di Indonesia. Apalagi lazimnya, anggaran kunker dicairkan sebelum kegiatan dilaksanakan.
“Jangan hobi mengumbar pernyataan yang dapat memicu keresahan publik. Apalagi kalau mekanismenya jelas dan nilai dari kunker anggota dewan penting sebagai rujukan dalam perumusan Peraturan Daerah (Perda) misalnya, tentu pencairan anggaran dari pemerintah akan lancar,”tandasnya. (Asm/hy)