banner 728x90

Prekonomian : APMS Pendistribusian BBM Tidak Lewat Dispenser, Salah Besar


Transmadura.com, Sumenep —
Agens Penyalur Minyak Solar (APMS) yang menggunakan bejana tidak lewat Dispenser dan atau mengaku sudah dapat izin yang sudah sesuai tera dari perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) itu tidak dibenarkar.

“Saya kira tidak ada kalau dari pemerintah daerah. Karena spesifikasi tangki penimbunan itu berdasarkan rekomendasi dari Pertamina, buka sembarang tangki,” kata Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian, Setkab Sumenep, Madura, Jawa Timur, Mustangin.

banner 728x90

Menurutnya, karena Semua itu, konstruksi termasuk bangunan Agens Penyalur Minyak Solar (APMS), itu sudah diatur oleh Pertamina.

“Semua kontruksi, baik bagunan, tangki, warna cat dan yang lainnya, itu sudah diatur oleh Pertamina,” katanya, Sabtu, 27 Mei 2017 lalu.

Baca Juga :   Press Reliase Dandim 0827/Sumenep: Penemuan 35 Kg Narkoba Baru Terbesar di Perairan Jatim

Sementara Warga setempat menuding, jika APMS yang dibangun di Desa Masalima itu disinyalir mendistribusikan BBM tanpa melalui dispenser, setelah terjadi bongkar muat dari kapal tengker langsung didistribusikan tanpa dimasukkan tengki penyimpanan dispenser.

Kondisi tersebut telah dilaporkan ke Kepolisian Resort Sumenep, Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) RI dan dilaporkan kepada Badan pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

“Sesuai aturan, sebelum didistribusikan terlebih dahulu dimasukan ke tangki dispenser. Baru didistribusikan kepada penyalur melalui dispenser,” jelas Mustangin, Kabag Perekonomian tersebut.

IMG_20170526_102901

Beberapa waktu lalu, Pemilik APMS 02 Kecamatan Masalembu, Hasama melalui Agus membantah jika telah mendistribusikan BBM tanpa menggunakan dispenser. Namun, begitu Agus juga mengakui jika penjualan BBM selama ini tidak hanya melalui dispenser melainkan menggunakan bejana yang telah mendapatkan tera dari Disperindag.

Baca Juga :   Diduga Narkotika Jenis Sabu Berat 35 Kg Ditemukan di Perairan Masalembu

Sementara terkait harga, pihaknya tetap mematuhui sesuai ketentuan dari Pertamina. ”Kalau harga tetap mengacu kepada HET Pertamina, kalau solar Rp5150, premium Rp6550,” katanya. ( Asm/hy)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *