banner 728x90

Siswa SDN Harus Belajar Di Balai Desa, Gara Gara Sekolah Punyak Hutang


Transmadura.com, Sumenep – Balai Desa setempat, terpaksa di tempati Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa SDN Bilapora Rebba II, Kecamatan Lenteng, Sumenep, Madura, Jawa Timur, karena sekolahnya di segel warga lantaran punyak hutang.

Siswa SD Negri II tersebut, harus jadi korban pindah belajar di balai desa, karena  Sekolahnya di segel, lantaran punyak hutang    belum ada upaya pembayaran.

banner 728x90

Dari hasil Informasi yang dihimpun penyebab terjadinya penyegelan itu, diduga terjadi karena kepala sekolah memiliki hutang kepada salah satu warga sebesar Rp 35 juta hanya untuk melanjutkan pembangunan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang belum keluar termin  ke tiga yang mencari talangan uang kepada warga.

Baca Juga :   Dandim 0827/Sumenep Apresiasi Tradisi Haul Akbar dan Jamasan Pusaka Leluhur di Desa Aengtongtong

Sedangkan sekolah tersebut mendapatkan dana rehabilitasi gedung sekolah  menggunakan Dana Alokasi Khusus, sebesar Rp. 221.988.000.000. Dana Tahun anggaran tahun 2016.

“Karena dana belum keluar termin ketiga, maka saya diminta kepala sekolah untuk mencari dana talangan. Bilangnya tanggung jawab kepala sekolah untuk membayar setelah termin keluar,” kata penjaga sekolah Ramli

Sayangnya, sambung dia, setelah termin keluar ternyata tidak ada pembayaran yang dilakukan Kasek. Padahal, dana pinjaman itu sudah dibelanjakan untuk kayu dan yang lainnya.

“Namun, ternyata setelah termin ketiga cair ternyata tidak ada pembayaran, kami bingung siapa yang mau bertanggung jawab. Ya… kemungkin kesal akhirnya disegel,” ungkapnya.

Kepala sekolah SDN Bilapora Rebba II Titik Istiyani mengakui jika sekolahnya disegel karena masalah hutang piutang. Hanya saja dirinya menepis jika lembaganya punya hutang.

Baca Juga :   Bendahara Puskesmas Sapeken Relakan Lepas Jabatan, Dipaksa Mundur?

“Sampai sekarang kami tidak tahu jika lembaga punya hutang. Kami tidak merasa menyuruh orang untuk ngutang kok,” katanya.

Sementara Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Lenteng, Moh Ridwan, juga mengaku sudah mengetahui adanya penyegelan SDN Bilapora Rebba II itu.

“Katanya masalah hutang piutang. Nanti akan kami sampaikan ke dinas untuk segera diselesaikan. Dan, siswa kembali belajar di sekolah,” tukasnya.

Dari pantauan media, Sekolah saat ini masing-masing pintu kelas disegel menggunakan kayu yang  dibuat melintang sehingga pintu tidak bisa dibuka. (Asm/hy)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *