banner 728x90
Tak Berkategori  

Anggota Dewan “Berang” Dengar Warga Ngaku Pengeboran ENC-2 Tanjung Belum Sosialisasi


SUMENEP, (TransMadura.com) –
Belum adanya Sosialisasi pengeboran sumur ENC -2 di Desa Tanjung, Sumenep, Madura, Jawa Timur, atas pengakuan warga setempat akan terus menjadi bola liar. Bahkan, dengan hal itu kalangan dewan terkesan “berang” dengan belum adanya sosialisasi dari KKKS PT EML (Energi Meneral Langgeng).

Anggota komisi II Bambang Prayogi menjelaskan, perusahaan besar sekelas PT EML belum melakukan sosialisasi upaya ekplorasi migasnya. Padahal, sosialiasi itu dinilai cukup penting untuk digelar, agar masyarakat paham positif maupun negatif dari pengeboran sumur migas di darat ini (on shore).

banner 728x90

“Kami sangat menyesal dengan adanya pengakuan warga jika belum ada sosialisasi dari pihak EML. Padahal, kami tegaskan sosialisasi itu wajib, ” kata Bambang Prayogi.

Baca Juga :   Satpol PP Sumenep Bangun Kolaborasi Lintas Lembaga, Dorong Penegakan Cukai yang Transparan dan Efektif

Menurut politisi PDI Perjuangan, sosialiasi akan adanya pengeboran migas itu tidak cukup di Pemkab, melainkan harus turun ke lokasi terdampak, utamanya ring I, Desa Tanjung. “Ya, sosialisasi itu di lokasi pengeboran bukan di Pemkab. Gimana logikanya jika di Pemkab, ” ucapnya.

Politisi senior ini mengungkapkan, sosialiasi itu harus dilakukan kepada semua elemen masyarakat, termasuk yang terdampak seperti Desa Lobuk dan sekitarnya. “Jangan hanya sebagian biar tidak terkesan nanti ada kubur pro dan kontra harus mengakomodir semua, ” tuturnya.

Padahal, terang dia, sejak awal masuk ke Sumenep pihaknya sudah getol untuk mendesak diselenggarakannya sosialisasi. “Saat saya jadi ketua komisi, kami sudah menekan bagaiman bisa dilakukan sosialiasi, termasuk juga soal lahannya, ” ungkapnya.

Baca Juga :   Satpol PP Sumenep Bangun Kolaborasi Lintas Lembaga, Dorong Penegakan Cukai yang Transparan dan Efektif

Apa tujuaannya?, Bambang Paryogi mengungkapkan, itu agar semua pihak bisa mengetahui positif dan negatifnya. Termasuk juga, dengang adanya PT EML apa yang bisa didapat masyarakat. “Dampak lingkungan, peningkatan ekonomi masyarakat. Semua sektor harus diberitahu kepada masyarakat. Termasuk status lahan, ” ungkapnya.

Jadi, ekplorasi hingga ekploitasi bisa berjalan mulus. Perusahaan bisa dengan tenang melakukan aktifitas migasnya. “Apa susahnya sih melakukan sosialiasi, ” ucapnya.

Sebelumnya, Warga Tanjung mengaku belum mendapatkan sosialisasi terkait ekplorasi migas di wilayah tersebut. Namun, versi Kabag ESDA Abd. Kahir mengaku sudah dilakukan sosialisasi di Pemkab beberapa waktu lalu. Hanya saja, warga yang dilibatkan sebanyak 15 orang. (Asm/Red)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *