SUMENEP, (TransMadura.com) – Pemenuhan kebutuhan bahan pangan pokok terutama beras bagi rakyat merupakan tugas negara yang tidak ringan. Penduduk Indonesia yang sudah di atas 250 juta jiwa, lebih dari 90% menjadikan beras sebagai makanan pokok.
Tidak bisa dipungkiri bahwa Indonesia yang notabene disebut sebagai negara agraris masih harus mengimpor beras dari negara lain yang pastinya merupakan ironi yang harus segera ditanggapi. Minggu, (14/1/2018).
Menurutnya Danramil 0827/13 Rubaru Kapten Inf. Imam Fitri Harto, ketidakmampuan kita para petani untuk memenuhi permintaan beras di Indonesia, mungkin disebabkan oleh pengetahuan mengenai cara budidaya padi sawah yang masih minim di tingkat petani.
“Bertanam padi boleh jadi merupakan kegiatan turun-temurun yang sudah dilakukan sejak nenek moyang, tetapi dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, petani seharusnya bisa menerapkan sistem tanam yang lebih efisien dan produktif, sehingga kebutuhan pangan akan tercukupi dari produksi dalam negeri dan kesejahteraan petani akan semakin meningkat,” imbuh Danramil.
Dengan demikian guna membantu petani menanam padi untuk percepatan masa tanam padi, Babinsa Serka M. Maksum membantu Bapak Alwi mencabuti bibit padi yang rencan akan ditanam dilahan yang terletak di Dusun Batoguluk Desa Basoka Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep. Madura-Jawa Timur.
Program upsus yang diselenggarakan pemerintah pusat yang mana melibatkan seluruh TNI- AD khususnya (Babinsa) adalah langkah yang tepat, dengan didampingi dan dibantu langsung disawah, begitu juga tak lepas dari pengawasan oleh babinsa baik itu pendistribusian benih, pupuk bersubsidi dan yang lainnya adalah demi percepatan produktifitas ( Pajale ) terutama padi.
Dengan harapan dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan pemerintah menuju program ketahanan pangan nasional yang maksimal, sehingga negara kita tidak mengimpor dari luar negeri khususnya beras sebagai bahan pokok makanan kita sehari-hari. (Man/red)
