Kementerian PP-PA RI Saat ke Ternate : Jumlah Perempuan Indonesia Sangat Besar

TERNATE, (TransMadura.com), Jum’at, (24/8/18) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) RI, Prof Yohana Susana Yembise paparkan jumlah penduduk perempuan di indonesia itu sangat besar sekali jahu berbeda dengan laki laki. Namun, ini merupakan aset dan potensi besar untuk meningkatkan ekonomi perempuan sehingga bisa membantuh pertumbuhan ekonomi yang ada di negara indonesia.

“Kami menjalakan program kementerian itu memberikan industri perumahan kepada perempuan perempuan agar bisah membuka usaha usaha kecil dalam keluarga. Sehingga menambah income keluarga dan itu kami sudah lakukan seluruh indonesia dan kami mengharapkan dengan adanya program program seperti ini maka akan membantu pertumbuhan ekonomi negara ini dimulai dari keluarga.

Kehadiran saya di maluku utara ternate ini bertujuan untuk laoncheing Hiri sebagai layak anak dan ini belum pernah terjadi di indonesia, baru pertama pulau hiri pulau hiri,” katanya.

Ia mengharapakan, kedepan kota ternate sudah komitmen sudah sukseskan kabupaten kota layak anak, dengan adanya laoncheing pulau hiri untuk membantu menurunkan angka kekerasan perempuan dan anak dan bisa memperdayakan perempuan dan memeperhatikan hak-hak anak tumbuh kembang dan khusus bagi anak.

Sementara, menurutnya, kasus pencabulan terhadap anak adalah melanggar undang undang perlindungan anak sudah ada undang undangnya. Sebab, dari informasi berita di dapat dari kota ternate, kekerasaan masih ada dan makin meningkat. Akan tetapi dengan banyak laporan, berarti sudah ada kesadaran untuk membantu kami dan Dinas untuk menyadarkan masyarakat, dan terbuka kepada media, juga membantu Kementerian agar mengurangi angka kekerasan terhadap anak.

“Sudah ada undang undang no 17 tahun 2016 dimana barang siapa melakukan kejahatan seksual terhadap anak bisa saja didalam rumah tangga kerena kejahatan sekseual kebanyakan dilakukan di dalam rumah tangga orang tua terhadap anak,” ungkap Yohana susana.

Terpisa Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Lenny N. Rosalin mendorong tiga kementerian lain untuk membuat regulasi yang diperlukan demi mewujudkan kabupaten/kota

Tiga kementerian yang ia maksud adalah Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

“Kami harus memastikan bahwa di dalam proses perencanaan (kota layak anak) itu, kementerian-kementerian yang punya tugas dan fungsi tadi mengintegrasikan dan menambahkan satu tahapan lagi yaitu partisipasi anak,” kata Lenny pada acara lokakarya “Partisipasi Anak dalam Perencanaan Pembangunan”  di Gedung Velliya, 24 Agustus 2018.

Lenny menegaskan pentingnya setiap pihak mendukung upaya mewujudkan kabupaten/kota layak anak yang telah diinisiasi kementeriannya sejak 2006 silam. Dalam hal ini, regulasi menjadi penting agar partisipasi anak memiliki landasan hukum yang kuat.

Terkait bentuk regulasi yang perlu diterbitkan, Lenny menyerahkannya pada kebijakan setiap kementerian. Kementerian PPPA sendiri sudah menerbitkan Peraturan Menteri PPPA Nomor 12 Tahun 2015 tentang Panduan Partisipasi Anak dan Perencanaan Pembangunan.

“Kami sedang memikirkan peraturan presiden untuk kabupaten/kota layak anak, itu nanti juga bisa kita insert ke dalam PP itu. Tapi jangan lupa, UU Nomor 35 Tahun 2015 (tentang Perlindungan Anak) sebetulnya sudah memasukkan partisipasi anak di sana.

Kami sedang memikirkan peraturan presiden untuk kabupaten/kota layak anak, itu nanti juga bisa kita insert ke dalam PP itu. Tapi jangan lupa, UU Nomor 35 Tahun 2015 (tentang Perlindungan Anak) sebetulnya sudah memasukkan partisipasi anak di sana,” ujar Lenny.

Adapun lokakarya yang digelar KPPPA merupakan hasil kerja sama dengan yayasan sosial kemanusiaan Wahana Visi Indonesia untuk mendorong pelibatan anak dalam proses perencanaan pembangunan.

Menurut KPPPA  belum banyak pemerintah daerah yang memberikan ruang yang efektif untuk anak agar dapat berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan.dan lebih meningkatkan stutus menjadi madya dalam acara seminar Three Ends di gedung Velliya ternate. (Fry/Red)

Exit mobile version