SUMENEP, (Transmadura.com) — Kegiatan Batik Festival menyambut Visit Sumenep 2018, dinilai mencederai karakteristik masyarakat yang digelar Dinas PU. Binamarga Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Depan Masjid Agung Sumenep, sabtu 9 Desember 2017.
Ketua Isnu Pengurus Cabang(PC) Kabupaten Sumenep Moh. Hosnan mengatakan, Batik Fetival yang di gelar Dinas PU Binamarga terlalu Fulgar dan mencederai karakteristik masyarakat sumenep yang sangat agamis dan mayoritas santri.
“Sumenep Banyak pesantren, banyak kiai tak seharusnya menampilkan yang fulgar didepan masjid jamik kayak itu,” Katanya sabtu 9 /12/2017 melalui sambungan telefon genggamnya.
Ia meminta kepada bapak bupati supaya menegor dinas penyelenggara, jangan beri peluang ivent – ivent yang terlaju fulgar yang ditampilkan kepada halayak ramai dan dipertontontan didepan orang banyak dan legalkan karena penyelenggaranya adalah pemerintah khususnya kabupaten Sumenep.
“Seharusnya Festival Batik itu, didesain secara islami sesuai dengan dengan budaya sumenep yang mayoritas islam, agamis,tidak harus fulgar, ini sangat mencederai karakteristik Sumenep, sangat tidak menghormati kiai, santri dan masjid” ungkapnya.
Hosnan menyampaikan dengan Festival Batik yang berbau porno itu. Disebabkan program Visit Sumenep 2018 tidak disusun secara integratif, dengan nilai – nilai budaya, nilai agama, nilai nilai sosial masyarakat.
“Visit Sumenep ini hanya dibuat lipstik aja, tidak disusun secara integratif. Sehingga, sangat membahayakan bagi masyarakat sumenep pada umumnya,” tandasnya. (Asm)