banner 728x90
Tak Berkategori  

Kiriman Beras ke E-Warong Giliraje Jelek, Supplier Nyatakan Wajar?


SUMENEP, (TransMadura.com) – Beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang diberikan kepada KPM menjadi ramai dikeluhkan jelek. Setelah dibeberapa wilayah mengeluh, kini warga pulau Giliraja Desa Banmaleng, Kecamatan Gili Genting, Kabupaten Sumenep, beras tidak layak konsumsi alias Hancur dan tidak sesuai harapan.

Pasalnya warga yang menerima bantuan beras tersebut mengeluh karena tidak sesuai 6T, yaitu, tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat harga, tepat kualitas, dan tepat administrasi.

Ibu AT yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa ia sangat kecewa dengan beras yang diterima, selain hancur beras itu juga sangat tidak layak untuk dimakan.

“Mun engak reah pas dek remmah (kalo sudah seperti ini bagaimana?),” cetusnya dengan muka bingung.

Selain itu, ia menjelaskan bahwa ia menerima beras seperti ini memang dari dulu, dan sekarang masih saja begini padahal sistemnya sudah berubah.

“Mun lambek angguy keter tape satea angguy seg-gesek (kalo dulu memakai keterangan dan sekarang sudah ATM),” jelasnya.

Selain itu, ia juga berharap kepada pemerintah agar Bantuan beras BPNT ini lebih baik dan layak untuk dikonsumsi masyarakat yang membutuhkan.

Seperti yang dikutib dari media Karta.com, Suppleir (Penyuplai barang) membantah beras itu jelek. Namun dalihnya kerusakan beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang diterima beberapa KPM di Pulau Giliraja Desa Banmaleng, diklaim karena cuaca yang tidak bersahabat.

“Sesuai dengan informasi dari BPNT Sumenep, awalnya beras tersebut memang sesuai dengan beras yang layak dikonsumsi. Namun, ketika pendistribusian beras dari daratan hingga kepulauan, terkeca air laut sehingga menyebabkan kerusakan beras,” dalih Supleir Beras BPNT, Latifah.

Latifa yang juga jadi Supleir di beberapa wilayah menjelaskan, sesuai dengan informasi dari E Warong, terdapat sekitar 6 sak beras yang rusak akibat terkenak air laut, ketika dalam dalam proses pengangkutan barang

“Kami memang menyampaikan, sangat kasihan jika beras yang rusak tersebut sampai kepada KPM. Makanya, hari ini juga kami akan ke Giliraja untuk mengganti beras yang rusak,” kilahnya, Ibu Latifah, Jumat, (10/1/2020).

Kejadian tersebut, Latifa menyatakan sangat wajar. Selain memang kondisi cuaca yang tidak bersahabat saat pengangkutan barang sehingga menyebabkan beberapa beras dibagian bawah perahu rusak, juga disibukkan dengan berbagai persiapan.

“Yang pasti, semua beras yang rusak akan diganti. Hari ini, kami akan berangkat ke Pulau Giliraja dan menyerahkan ganti beras yang rusak itu,” terangnya, sambil mengajak media ini ikut serta rombongan tersebut.

(*)