banner 728x90
Tak Berkategori  

Kabar Mengejutkan, Salah Satu Dewas RSUDMA Sumenep “Mengundurkan Diri”


SUMENEP, (TransMadura.com) – Kabar mengejutkan datang dari salah satu Dewas RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Madura Jawa Timur, dengan sebuah surat terbuka melalui salah satu WAG, tentang pengunduran dirinya, Rabu (21/07/2021).

Pasalnya, Dewas (Dewan Pengawas) adalah fungsi pada sebuah rumah sakit sebagai governing body Rumah Sakit dalam melakukan pembinaan dan pengawasan nonteknis perumah sakitan secara internal di Rumah Sakit.

Namun Keputusan Dewan Pengawas bersifat kolektif kolegial.
Sehingga, Dewas (Dewan Pengawas) RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep adalah sebuah jabatan di BLUD plat merah yang memiliki trademark sebagai Kota Keris.

Dimana, amanah yang sebetulnya memiliki tanggung jawab besar, dianggap sebagai jabatan bergengsi. Tak ayal posisi tersebut membuat banyak pihak yang ingin berebut, karena menjadi Dewas dengan jabatan seksi.

Ainur Rahman, S.T. diketahui saat menjabat sebagai Dewas RSUDMA periode keduanya, Dirinya terpilih sebagai unsur keterwakilan masyarakat, yang tentunya telah melewati proses seleksi sebelumnya.

Karirnya dalam istilah semakin tinggi pohon maka semakin besar juga angin menerpa, mungkin itulah gambaran tentang jabatan yang diemban Ainur. Sehingga akan menjadi sasaran dengan berbagai macam tudingan dan fitnah dialamatkan kepada dirinya, mulai dari penunjukan dirinya yang tidak prosedural hingga dituduh ikut menikmati anggaran proyek di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep.

Namun, kabar yang sangat mengejutkan datang dari Ainur Rahman pada sebuah WAG (WhatsApp Group). dirinya dalam sebuah tulisannya menyatakan akan mengundurkan diri.

Dalam surat terbuka itu berbunyi, “Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh”
Mohon izin saya menyampaikan informasi bahwa InsyaAllah terhitung tanggal 01 Agustus 2021 saya sdh tidak lagi menjadi Dewas Di BLUD.

“Terkait surat pengunduran diri saya itu tentu sdh saya pertimbangkan dengan matang,.., daripada “menambah” dosa lebih baik mundur.

Ia menyatakan, “Emang awal rencana pengunduran diri saya ini akan saya layangkan di tahun depan setelah saya sdh selesai menempuh S1 Hukum di salah satu universitas disumenep. (Ainur Rahman ST.SH InsyaAllah tak lama lagi),” tulis Ainur Rahman.

“Tapi mundur Lebih cepat saya kira lebih baik yaitu saat ini, saat suasana idul adha masih didada.

“Selama ini saya berkecimpung di dunia kontraktor InsyaAllah kedepan saya juga akan bergelut sbg konsultan hukum / pengacara, mohon doanya saudara sekalian,” ungkapnya.

Ainur melanjutkan, dalam tulisnya, “Satu hal lagi yg ingin saya sampaikan bahwa Demi Allah dan Demi Rasulullah saya tidak pernah garap proyek di BLUD selama saya menjabat dewas disana, Entah harus bersumpah dgn apalagi saya. Agar di percaya,” tulisnya lagi.

Secara terpisah dikonfirmasi, Ainur Rahman dengan rencana pengunduran itu menyatakan, atas pertimbangan dan nasehat orang tuanya akan mengundurkan diri.

“Setelah melalui berbagai pertimbangan dan juga terutama setelah meminta nasehat dari Ibu. Maka saya akan mengundurkan diri dari jabatan sebagai Dewan Pengawas RSUD dr. H. Moh. Anwar.” Terangnya.

Menurutnya, dengan alasan masih ada orang yang lebih cocok dan tepat untuk menggantikan posisinya sebagai Dewas RSUDMA.

“Rencananya besok saya akan menyerahkan surat permohonan pengunduran diri resmi kepada pihak rumah sakit.” Jelasnya.

Sementara, Aldy aktifis J.P.K.P menyatakan sebuah kemunduran jika Ainur Rahman, S.T. dari posisi Dewas RSUD dr. H. Moh. Anwar mengundurkan diri. Sebab pada saat dirinya menjabat, berbagai macam perubahan menuju perbaikan rumah sakit, baik dari sisi pelayanan dan fasilitas telah dilakukan.

Menurutnya , tidak bisa dibayangkan kalau Dewas Ainur Rahman mundur dari jabatannya, bagaimana kinerja pelayanan dan fasilitas RSUD H.MoH. ANWAR kedepannya. Sementara dewan pengawas yang lainnya itu, adalah ASN. “Bagaimana kita harapkan ada perbaikan, soalnya ada konflik kepentingan disitu, seorang ASN yang menjadi Dewas,” Tutupnya.

(Fero/red)