banner 728x90
Hukum  

Cerita Saksi Mata, Kades Pakamban Laok Minta Maaf dan Klarifika Atas Dugaan Penganiayaan Warganya


SUMENEP, (TransMadura.com) –
Kepala Desa Pakamban Laok, Kecamatan Pragaan, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Muhlisin, melakukan klarifikasi dan permintaan maaf, atas peristiwa, dugaan melakukan tindak kekerasan atas warganya bernama Sri Handayani (36) yang disangka jadi pemeran Video mesum yang sedang viral di Medsos.

Pasalnya, permintaan maaf itu dilakuan setelah rami diberita, atas peristiwa itu terjadi.

“Kami minta maaf, atas langkah yang kulakukan, dengan tuduhan yang membuat warga saya, merasa dirugikan, tapi aku perjelas saat itu bukan memukul kepada Handayani warga saya, tapi saat itu spontan karena dapat kiriman video yang mirip itu,” kata, Kades Pakamban Laok, Muhlisin.

Namun, pada saat dirinya melihat itu, langsung mendatangi warganya, karena bagaikan anak dan orang tua tidak mau terjadi hal seperti yang kurang baik.

“Jadi langsung saya temui dan menanyakan, ya mungkin saat itu Handayani juga terkejut dapat tuduhan itu, langsung nunjuk ke muka saya, saya tepis tangan itu tidak sadar jari kuku mengenai mukanya, makanya ada lecet,” jelasnya.

Baca Juga :   Kelompok Tani Meradang, Kios Pupuk Bersubsidi di Pragaan Jual Diatas HET

Sehingga, dirinya menyatakan, kalau itu salah atas tindakannya, dirinya meminta maaf, sebab, tidak ada seorang kades ingin bermaksud menganiaya warganya, tapi hanya wajar kekhawatiran kepala desa tidak mau ada warganya sampai terjerumus ke hal kurang baik.

“Dengan peristiwa ini, akan jadi lebih intropeksi bagi kami, kalau memang tuduhan kami salah, kami minta maaf, tapi bukan kami memukul, saat itu Sri Handayani nunjuk muka, ditepis, tidak sadar mengenai mukanya, sehingga lecet itu kena kuku, ada saksinya saat itu,” ujarnya.

Terpisah, Ahmadi saksi mata menceritakan kronologis peristiwa itu terjadi, pada saat itu, Sri Handayani telepon dirinya, bahwa minta tolong karena ada masalah terkait video.

“Jadi saya langsung berangkat menemui si Sri di pasar rabu atau lebih di kenal pasar prenduan,” ceritanya.

Namun, setelah sampai di lokasi, Sri Handayani lagi bersama adiknya dan juga Kades Pakamban Laok. “Setibanya saya dilokasi, Sri cerita kalau dituduh sebagai pemeran Video mesum,” ujarnya.

Baca Juga :   Aniaya di Pinggir Jalan, Satreskrim Polres Sumenep Tangkap Pemuda Asal Desa Gunung Kembar

Sehingga, Madi panggilan akrabnya, melihat video itu. “Memang bukan Sri. Bilang seperti itu saya, Sri spontan langsung nunjuk mata kades dan ditepis oleh kades, sehingga kukunya mengenai mukanya dan kelihatan dibawah mata agak membekas kehitaman, hingga saya leray dan pulang kerumahnya masing masing,” ungkapnya dengan jelas.

Dia juga menuturkan, bahwa dalam laporan itu dijadikam saksi, dan sudah ada pemanggilan dari polisi, namun tidak bisa hadir saat itu karena ada kesibukan yang tidak bisa ditinggal. “Kami akan hadiri pemanggilan itu, biar jelas yang terjadi sebenarnya dan itu faktanya, kalau memberikan.keterangan yang tidak sesuai atau palsu, larangan agama sudah jelas, karena saya tau persis,” ucapnya.

Sementara, sebelumnya, Sri Handayani melaporkan Kades Pakamban Laok, mengaku merasa dirinya dianianya, sebab dituduh jadi pemeran video mesum yang lagi viral.

Sri Handayani, mengaku Kades Muhlisin, memukul hingga wajahnya babak belur sebelah kiri bengkak, memerah seperti bekas luka lecet.

(*)