SUMENEP, (TransMadura.com) – Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur, dalam menaggulagi tingkat kemiskinan terus mengalami angka penurunan.
Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) yang terbaru, angka kemiskinan di maret 2025 turun menjadi 17,02 persen dari Maret 2024 tahun sebelumnya 17,78 persen.
Sedangkan jumlah penduduk miskin kini tercatat 188,48 ribu jiwa, atau berkurang sebanyak 7,94 ribu jiwa dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 196,42 ribu jiwa.
Namun, tidak hanya itu, kualitas hidup masyarakat miskin juga membaik. Hal itu terlihat dari Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) yang turun dari 4,19 menjadi 2,18, serta Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) yang menurun drastis dari 1,53 menjadi 0,47. Artinya, tingkat ketimpangan antar penduduk miskin semakin mengecil.
Sementara itu, garis kemiskinan meningkat dari Rp506.569 menjadi Rp521.366 per kapita per bulan, atau naik 2,92 persen. Kenaikan ini mencerminkan adanya perbaikan standar kebutuhan dasar yang harus dipenuhi masyarakat untuk keluar dari garis kemiskinan.
Kepala BPS Sumenep, Joko Santoso, menyebut capaian tersebut sebagai bukti keberhasilan program pemerintah daerah yang konsisten dan terukur.
“Sumenep menjadi salah satu daerah dengan penurunan angka kemiskinan yang signifikan. Ini tidak lepas dari kerja sama lintas sektor dan konsistensi program sosial yang dijalankan pemerintah,” katanya Selasa (30/9/2025).
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menyampaikan apresiasi atas pencapaian dan keberhasilan menurunkan angka kemiskinan adalah hasil kerja keras bersama yang patut dijaga dan ditingkatkan.
“Kerja keras bersama membuahkan hasil baik. Program-program berjalan efektif dan masyarakat merasakan manfaatnya. Ini bukti nyata kecintaan kita semua terhadap Kota Keris,” tegasnya.
Sementara, sebagai catatan, tren angka kemiskinan di Kabupaten Sumenep selama lima tahun terakhir terus menurun. Pada tahun2021: 20,53 persen. Tahun 2022: 18,76 persen. Tahun 2023: 18,70 persen.
Tahun 2024: 17,78 persen. dan
2025: 17,02 persen.
Penurunan secara bertahap menjadi indikator bahwa upaya pengentasan kemiskinan di Sumenep telah berjalan di jalur yang tepat, dengan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
(Red)