Bupati Sumenep Lestarikan Budaya Leluhur Tekan Ekonomi Pedagang Kreatif Lapangan

Bupati Sumenep Lestarikan Budaya Leluhur Tekan Ekonomi Pedagang Kreatif Lapangan

SUMENEP, (TransMadura.com) – Upaya melestarikan budaya untuk menggerakkan ekonomi masyarakat, Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, gelar Festival “Jaran serek”.

Ajang ini, salah satu bagian dari upaya Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo menekan ekonomi khususnya pelaku Pedagang Kreatif Lapangan (PKL).

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo di sela-sela Festival menyampaikan, Jaran Serek merupakan warisan budaya leluhur masyarakat Kabupaten Sumenep, yang harus terjaga dan memperkenalkannya kepada generasi muda di era saat ini.

“Budaya leluhur jangan sampai punah, harus tetap terjaga dan dilestarikan untuk memperkenalkan kepada pemuda,” Katanya.

Pemerintah daerah dan masyarakat khususnya pecinta jaran serek, untuk bersama-sama melestarikan budaya lokal, sebagai bagian daya tarik wisatawan dalam rangka pembangunan pariwisata yang berkelanjutan.

Sehingga, kegiatan ini bukan sekadar perayaan budaya saja, tetapi momentum untuk memperkenalkan kekayaan tradisi masyarakat kepada generasi muda dan mayarakat luar daerah.

“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, untuk terus menjaga dan mengembangkan warisan budaya, agar bisa diwariskan ke generasi muda, sehingga keberadaannya tidak terkikis perkembangan zaman,” ujarnya.

Festival Jaran Serek berefek pula pada ekonomi masyarakat lokal, karena bukan hanya sekadar hiburan, tetapi sebagai wadah untuk meningkatkan pendapatan melalui sektor ekonomi kreatif atau PKL dan UMKM.

“Kami tegaskan, hendaknya pelaksanaan festival dikelola dengan baik, mengingat kegiatannya berpeluang besar untuk mengangkat potensi lokal dan meningkatkan kesejahteraan warga,” terangnya.

Festival Jaran Serek menampilkan berbagai atraksi, antara lain tarian tradisional, musik tongtong dan saronen.

“Pemerintah daerah berkomitmen mendukung penuh kegiatan budaya dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat dan pelaku UMKM,” pungkas Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo.

Sementara peserta festival jaran serek yang semula 60 ekor kuda, tetapi jumlahnya sekitar 75 ekor kuda untuk memeriahkan kegiatannya.

(*)

Exit mobile version