Pasca Dilantik, Kades Pragaan Laok Minta Masyarakat Tetap Komdusif

SUMENEP, (TransMadura.com) –
Kepala Desa Pragaan Laok, Kecamatan Pragaan, H. Imam Mahdi, resmi dilantik di Pendapa Agung Sumenep, Madura, Jawa Timur, Senin, (30/12/2019).

H. Imam Mahdi, salah satu kades terpilih yang punya karismatik di masyarakat desa pragaan laok. Sosok imam, yang humoris dan ramah terhadap orang yang selalu merendahkan diri.

Dia terpilih lagi setelah beberapa kali memimpin di Desanya. “Kami sekeluarga mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang telah kembali mempercayai sebagai kades,” ucapnya.

Selain itu, Imam berharap kepada semua masyarakat, agar tetap kondusif di desanya. Tidak terpengarus dan ada gesekan yang ingin mecah belah keharmonisan masyarakat.

“Setelah saya terpilih, semua yang tidak memilih dan yang memilih, itu semua tetap masyarkat saya,” harapnya.

Imam juga berharap kejasama masyarakat untuk kedepan membangun desa pragaan laok, lebih baik lagi. ” Kemajuan desa semua tergantung kepada masyarakat, tanpa dukungan masyakat, kades tidak ada apa apanya,” tukasnya.

Sementara, Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, melantik 226 Kades terpilih daratan dan kepulauan masa periode 2019-2025.

Bupati Sumenep Dr. KH. A. Busyro Karim dalam sambutannya mengucapkan selamat dan sukses atas dilantiknya kepala desa. Semoga dapat menjalankan tugas dengan baik. “Jadikan jabatan sebagai amanah dan memberikan barokah bukan laknat kepada kepala desa,” katanya di hadapan ratusan kades terpilih.

Selain itu, orang nomor satu di lingkungan pemkab Sumenep ini mengungkapkan, pihaknya meminta kades untuk berpikir positif dan memberikan tindakan positif pula. Sehingga, yang dihasilkan bisa positif pula. “Harus selalu memberikan tindakan positif, agar hasilnya baik,” ungkapnya.

Bupati juga mengungkapkan, kades terpilih juga harus mengakomodir kepentingan masyarakat. Sebab, tidak ada lagi warga yang pro dan kontra. “Mendukung atau tidak mendukung semuanya harus satu. Jadi, semuanya adalah rakyat desa. Ini harus menjadi perhatian,” tuturnya.

Keberadaan masyarakat, menurut suami Nur Fitriyana ini, harus dijadikan energi untuk memajukan desa. Sehingga, saat ini yang lebih penting adalah memajukan desa secara bersama. “Miliki visi dan orientasi yang jelas. Agar tujuannya bisa tercapai. Setiap tahun harus ada capaian yang dilakukan hingga di tahun ke enam,” tutupnya.

(Madi/Asm/Red)

Exit mobile version