SUMENEP, (TransMadura.com) –
Workshop CSR Kemigasan Kabupaten Sumenep tahun 2019 dengan tema ” Menuju CSR yang berkelanjutan untuk Indonesia Unggul, Sumenep Sejahtera”
digelar di Hotel Utami, Rabu, (16/10/2019).
Acara digelar Bagian Sumber Daya Alam Setkab Sumenep, Madura, Jawa Timur. Namun Keberadaan CSR (Corparate Social Responsibility) dari perusahaan minyak dan gas di Sumenep, Madura, Jawa Timur diperhatikan Wakil Bupati (Wabup) Sumenep Achmad Fauzi.
Orang nomor dua di lingkungan pemkab Kota keris ini meminta agar dana sosial itu juga diarahkan ke pemberdayaan masyarakat.
Tampak hadir pada Workshop CSR Kemigasan itu, Dandim 0827, Humas SKK Migas, Santos atau saat Ophir, KEI (Kangean Energi Indonesia), HCML dan warga dari wilayah terdampak. Yakni, Giligenting, Sapeken dan Raas. Kabag ESDA Setkan Sumenep Mohammad Sahlan juga tampak hadir.
“Keberadaan CSR jangan hanya dijadikan infrastruktur semata. Melainkan, juga pada peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia). Salah satunya pada pemberdayaan masyarakat,” kata Wabup Achmad Fauzi di hadapan peserta workshop.
Keberadaan CSR, sambung dia, harus memberikan dampak yang berkesinambungan kepada masyarakat. Misalnya, di daerah tertentu ada produk unggulan, maka harus dibina lewat daba sosial ini.
“Ini kan berkesinambungan kepada pemberdayaan masyarakat. Dan, langsung menyentuh pada lapisan,” ungkapnya.
Pengusaha muda sukses ini juga menerangkan, meski sudah mendapatkan CSR, Sumenep masih masuk kategori wilayah miskin. Hanya saja, pihaknya tidak mengerti alasan itu. “Berbagai upaya sudah dilakukan. Tapi, nyatanya masih miskin di Jatim. Mungin saat sensus lagi salah atau apa,” tuturnya.
Selain itu, Ketua DPC PDI Perjuangan ini mengungkapkan, hasil dari capaian yang telah dilakukan hendaknya dipublikasikan kepada media. Sehingga, hasilnya nyata dan bisa diketahui oleh publik.
“Hanya tinggal mempublikasikan. Anggaran yang dikeluarkan biar tidak sia-sia, diketahui masyarakat. Sehingga tak bergejolak,” tukasnya. (Asm/Red)