SUMENEP, (TransMadura.com) – pengerjaan proyek peningkatan jalan raya Lenteng Barat, Sumenep, Madura, Jawa Timur, dipertanyakan. Pasalnya, profesionalitas pekerjaan terlihat minim rambu rambu lalu lintasyang seharusnya terpasang.
Hal itu untuk menjaga keselamatan para pengendara biar berhati-hati saat melintas menghindari terjadinya kecelakaan.
“Sebagian besar syarat yang masuk dalam spesifikasi umum pekerjaan jalan tidak ada. Bahkan saya lihat disepanjang jalan, papan nama proyek juga tidak ada padahal itu harus,” kata Aktivis Sumenep Corruption Watch (SCW), Junaidi Pelor, Sabtu (22/06/2019).
Sesuai pengamatan, kata Junaidi, dilapangan banyak rambu-rambu lalu lintas yang seharusnya dipasang hampir tidak ada. Selain itu, jalan berlubang yang seharusnya diberikan garis/line juga banyak yang tidak ada. “Ini sangat membahayakan pengendara,” ungkapnya.
Dia menduga, proyek peningkatan jalan dari Dinas PU Bina Marga Sumenep melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sumenep tahun 2019 itu, dikerjakan dengan tidak profesional. Sehingga dalam proses pengerjaannya sangat membahayakan bagi pengguna jalan.
“Itu sangat membahayakan pengguna jalan, apalagi saat malam hari. Saya sering lewat jalan itu saat hendak pulang ke rumah di Bakeong,” tambahnya.
Padahal, dalam aturannya, Seharusnya rambu-rambu itu dipasang oleh kontraktor pelaksana karena merupakan satu kesatuan dalam syarat pada dokumen lelang.
“Itu sudah tidak sesuai ketentuan, padahal anggarannya cukup besar sekitar 3,9 milyar,” terangnya.
Bahkan, aktivis ini menyayangkan jika pekerjaan dengan anggaran sebesar Rp. 3.920.180.142,- bersumber dari APBD Kabupaten Sumenep tahun 2019 dengan volume pekerjaan sepanjang 1.648,5 meter kali 6,7 meter yang dimenangkan oleh PT. Mitra Sumekar Abadi. ( itu tidak dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan aturan yang ada.
“Karena akan sangat merugikan masyarkat. Ia berharap Dinas PU Bina Marga Sumenep segera turun tangan untuk memberikan teguran,” Tukasnya.
Reporter : Asm
Editor : Red











