Tak Berkategori  

Akhir September 2018, Tingkat Kriminal Pulau Kangean Cukup Tinggi

SUMENEP, (TransMadura.com) – Tingkat kriminal di Pulau Kangean, Kecamatan Kangayan, Sumenep, Madura, Jawa Timur, cukup tinggi, sampai akhir bulan ini , terjadinya beberapa pembunuhan sangatlah sadis, dengan isu santet yang beredar di masyarakat. dan balas dendam.

Beberapa peristiwa tersebut sampai akhir Desember 2018 ini, lebih banyak penganiaan yang terjadi. hal ini yang menjadi faktor banyaknya kriminal penganiayaan adalah balas dendam, dan isu dukun santet yang terjadi pembunuhan kemarin,.” yang paling banyak balas dendam, ada permasalahan sebelumnya, setelah ketumu terjadi perkelahian,” kata Kapolsek Kangayan, Iptu Karsono, saat diwawancari lewat telefon genggamnya. rabu (26/9/2018).

Menurutnya, yang sudah dilakukan dengan sosialisasi dan menyampaikan kepada masyarakat utamanya yang isu santet, kalau ada seseorang yang meninggal sebab sakit, dan tidak wajar supaya dilakukan opname dulu, sehingga penyakitnya diketahui, biar tidak hanya tebak-tebak saja. “Ini akibat tidak berani membawa ke dokter akhirnya mempergerakan bahwa yang santet si A dan B dan sampai ditelinga masyarakat,” jelasnya.

Selain itu kata Karsono, akibat balas dendam dengan sebab orang tuanya ada masalah dan anaknya menaruh dendam. “Kami akan semaksimal mungkin akan oprasi sajam, biar kalau ada permasalah tidak langsung menggunakan sajam, walaupun terjadi, paling hanya main pukul pukulan saja tidak mengakibatkan luka, dan menimbulkan kematian,” ungkapnya.

Sebelumnya, Aksi kejahatan yang berujung pembunuhan di Pulau Kangean, Sumenep kembali terjadi. Kali ini korbannya Saprawi SM warga Dusun Sumba, Desa Pajanangger, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Pria yang berprofesi sebagai Linmas itu tewas setelah dibacok oleh Maulana alias Bacok (42) warga Dusun Bugis, Desa Pajanangger, Kecamatan Arjasa, Senin, 24 September 2018 sekira pukul 17.00 Wib.

Peristiwa itu terjadi di Dusun Batang Putih Desa Pajanangger. Saat itu motor korban dan pelaku sempat bersenggolan yang mengakibatkan keduanya tidak bisa membendung emosi.

Berdasarkan keterangan dari Kepolisian, saat kejadian korban bersama isterinya Juma’ati dan cucunya pulang dari tempat wisata yang ada di Desa Sapo’ong. “Saat itu mereka mengendarai sepeda motor,” kata Kapolsek Kangean Iptu Karsono.

Sesampainya ditengah jalan kata Karsono tiba-tiba motor yang dikendarai korban bersenggolan dengan motor yang dikendarai pelaku.

Akibat aksi tersebut pelaku merasa tidak terima dan langsung menampar korban hingga terjatuh.

“Saat terjatuh itu pelaku langsung menganiaya korban menggunakan sebilah parang milik korban yang saat itu habis dipakai bersih bersih di tempat wisata Sapo’ong,” jelasnya.

Akibat aksi brutal pelaku, korban mengalami luka luka robek di pelipis, robek di kepala belakang tulang tengkorak pecah, robek pipi kiri sampai belakang telinga, robek pada pipi kanan sampai dagu, robek pada siku kanan hampir putus, robek pada tangan kiri, robek pada punggung tangan kiri, 4 jari tangan kiri putus, robek pada paha kiri, dan luka robek pada lengan kiri dan mengakibatkan korban meninggal dunia.

“Pelaku dan barang bukti sudah kami amankan untuk diproses,” tegasnya. (Asm/Fero/Red)

Exit mobile version