SUMENEP, (TransMadura.com) –
Cilok adalah jajanan yang murah meriah, untuk teman santai di siang hari kala istirahat. Kebanyakan pedagang makanan yang mangkal didepan sekolah -sekolah yang banyak digemari anak-anak. Namun pedangang yang paling banyak disukai oleh anak – anak maupun dewasa.
Ponaan saya saja hampir tiap hari membeli makanan unik satu ini, dan saya juga mulai menyukai cilok,” kata Idris Kaka, Warga kecamatan Gayam, sabtu (25/8/18).
Menurut idris kaka, kenal dengan seorang penjual cilok yang sering mangkal di pinggir jln dipasar gayam, Namanya hariyanto, dia biasa saya panggil dengan Mas Lohan.
Dagangannya selalu ramai pembeli, Jarak dari rumah dia ke pasar gayampun sangat dekat, sekitar 700 m, karena dia bersepeda montor.
Mz lohan berjualan cilok sudah berjalan selama kurang lebih 5 tahun, dia berjualan keliling dari satu tempat ke tempat lainnya.
Setelah berjualan keliling, mz lohan (hariyanto) putuskan untuk mangkal atau berdiam di pinggir jalan
Tiap pulang dari menjemput ponaan saya dari sekolah, saya selalu berhenti mampir, untuk beli sebungkus kecil cilok seharga 5000 rupiah.
Isi cilok ini bukan hanya pentol seperti kebanyakan pedagang cilok, tapi ada tambahan lagi di dalamnya pentol tahu dan pentol telur puyuh rebus.
Dan saosnya ada 2 pilihan, yang pertama adalah saos kacang (biasa dan pedas), saos yang kedua adalah saos sambal kecap/tomat (biasa dan pedas).
Dan menurut saya inilah daya tarik dari cilok ini daripada pedagang cilok yang lain, di samping tentu saja bumbu saosnya yang enak pungkasnya. (Fero/Red)