SUMENEP, (TransMadura.com) – Desa /Kecamatan Guluk – Guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, diguncang teror bom pada sabtu 13 januari sekira pukul 02:30 wib dini hari memporak porandakan porandakan Kantor Balai Desa setempat.
Masyarakat meminta pihak Kepolisian Polres Sumenep agar menangani kasus teror bom ini secara serius. Sebab, masyarakat merasa dihantui ketakutan dengan teror, apalagi menjelang Pemilihan Antar Waktu (PAW).
“Seharusnya pasca teror ini di Desa kami ini ada pengamanan ketat dari pihak kepolisian, nyatanya hanya pada waktu kejadian saja ada penjagaan dari polisi. Sampai saat ini tidak ada polisi yang jaga,” kata Sapraji warga desa setempat, minggu (14/01/2018).
Hal itu juga disampaikan Hara Sujono salah satu Fungsionaris KONTRA”SM Sumenep berharap agar polisi segera mengunkap pelaku, berikut otak intelektualnya.
“Dibawah kepemimpinan Kapolres Sumenep yang baru ini, kami berharap pihak kepolisian tidak main-main untuk segera menangkap pelaku dan otak intelektualnya,” katanya kepada media ini , Sabtu malam 13 Januari 2018.
Diberitakan media sebelumnya, Pasca terjadinya kekosongan jabatan Kepala Desa (Kades) Guluk-Guluk karena yang yang bersangkutan tersandung kasus korupsi raskin, situasi politik di desa tersebut hingga saat ini cenderung memanas.
Ditengah panasnya situasi politik desa saat ini, mendadak Kantor/Balai Desa Guluk-Guluk di bom menggunakan bondet (sejenis bom) ikan oleh Mr. X alias orang yang tak dikenal, Sabtu dini hari, 13 Januari 2018.
Akibat dilempari bondet tersebut, menyebabkan bangunan gedung rusak para dan bagian kaca jendela hancur.
“Menurut saya ini sudah bagian dari teror yang harus segera diusut tuntas oleh pihak aparat kepolisian, “uangkap salah satu warga Desa Guluk-Guluk sambil meminta identasnya dirahasiakan.
Sementara pihak kepolisian setempat mengklaim sudah melakukan koordinasi dengan pihak Polres.
“Kami masih melakukan penyelidikan,” ungkap Ipda Sutrisno, Kapolsek Guluk-Guluk, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Sabtu (13/01/2018). (Asm)