SAMPANG, (Transmadura.com) –
Fauzil Ashghariansyah patut bangga dan bersyukur. Dia tetap bisa berangkat mengikuti gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) yang dilaksanakan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi akhir bulan lalu di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Apabila tidak ada bantuan orang dermawan asli Sampang saat itu, mungkin Fauzil tidak berangkat ke Palu untuk menunjukkan bahwa tanah kelahirannya yang berstatus daerah tertinggal memiliki inovasi dan teknologi unggul. Alumnus PENS-ITS itu mengungkapkan, bantuan datang dari seorang dermawan asli Sampang, yakni Ir. H. Moh. Matorurrozaq Ismail alias Torul.
Fauzil amat berterima kasih kepada Torul yang telah membantu memfasilitasi riset dan pengembangan karya teknologi yang dipresentasikan di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (30/9).
Saat kali pertama mengenal, Fauzil menilai Torul memiliki kepedulian dan dedikasi tinggi terhadap daerahnya sendiri, yakni Sampang.
Salah satunya, Torul mendukung dan memberi support kepada pemuda-pemuda berprestasi asal Sampang yang ingin mengharumkan nama Kota Bahari.
”Support dari beliau (Torul) memberikan kesempatan kepada kami agar tidak berhenti berkarya dan membawa nama baik Sampang di level regional maupun nasional,” ucap Fauzil. (Red)
